Hutan-hutan kecil sangat dibutuhkan untuk menjaga ekosistem yang makin punah. Apalagi untuk daerah jogja bagian utara yang alamnya rusak parah diterpa bencana meletusnya gunung Merapi. Pohon-pohon di hutan lereng gunung merapi bisa dipastikan lebih dari 80% terbakar oleh tumpahan lahar dan abu panas Merapi. Banyak hewan-hewan liar juga ikut menjadi korban. Yang tersisa adalah lautan pasir Merapi yang meratakan daerah sekitarnya.
Yang menjadi percontohan saat ini adalah pemerintah China yang telah berhasil meningkatkan laju pertambahannya hutannya sebanyak 2,2 % pertahun. Sedangkan kalau dibandingkan di Indonesia justru sebaliknya malah terjadi peningkatan kehancuran hutan sejumlah 2 % pertahunnya. Dan saat ini penerima Adipura untuk kota-kota di Indonesia makin berkurang saja.
Seperti yang ditulis oleh mas Alamendah dalam blognya terdapat beberapa aksi peduli lingkungan salah satunya Sejuta Sepeda Sejuta Pohon di 100 Kota. Sepeda memang saat ini mulai ngetrend lagi harus didukung penuh oleh pemerintah dan seluruh warganya untuk membudayakan bersepeda. Pemerintah harus berupaya menyediakan lahan hijau untuk ajang bersepeda dan berolahraga warganya. Selain menyehatkan, bersepeda juga ramah lingkungan
Aksi lain seperti dikutip Media Indonesia bahwa di Bali bersama Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali, LIPI, dan PT HM Sampoerna akan mengadakan aksi menanam 4500 pohon pada hari ini. Aksi tersebut dipusatkan di Pantai Gianyar.
Mahasiswa Amerika beraksi dengan merayakan wisuda menggunakan toga yang berbahan dasar botol plastik yang diolah menjadi kain. Selengkapnya bisa dibaca pada posting sebelumnya tentangWisuda Peduli Lingkungan.
Event lain yaitu Indonesia tuan rumah seminar internasional tentang pendidikan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati (International Seminar on Environment Education and Biodiversty) berpusat di Pusdiklatnas Cibubur Jakarta dan diikuti 12 negara. Di Undip akan ada aksi menanam 5.000 tanaman magrove, dan masih banyak lagi. Yang terpenting jangan hanya mengangap ini sebagai seremonial belaka.
Kita bisa memperingatinya dengan hal-hal yang kecil. Sebagai contohnya bersedia tidak merokok di tempat umum, atau mungkin demi kesehatan sendiri mulai mengurangi konsumsi merokok. Membiasakan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan sepeda untuk jarak dekat, menghemat penggunaan listrik, air dan hal-hal kecil lainnya.
Jangan sampai ini hanya terjadi sekali dalam setahun semata. Semoga Hari Lingkungan Hidup Dunia ini lebih menyadarkan kita tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup untuk anak cucu kita.
Yang menjadi percontohan saat ini adalah pemerintah China yang telah berhasil meningkatkan laju pertambahannya hutannya sebanyak 2,2 % pertahun. Sedangkan kalau dibandingkan di Indonesia justru sebaliknya malah terjadi peningkatan kehancuran hutan sejumlah 2 % pertahunnya. Dan saat ini penerima Adipura untuk kota-kota di Indonesia makin berkurang saja.
Seperti yang ditulis oleh mas Alamendah dalam blognya terdapat beberapa aksi peduli lingkungan salah satunya Sejuta Sepeda Sejuta Pohon di 100 Kota. Sepeda memang saat ini mulai ngetrend lagi harus didukung penuh oleh pemerintah dan seluruh warganya untuk membudayakan bersepeda. Pemerintah harus berupaya menyediakan lahan hijau untuk ajang bersepeda dan berolahraga warganya. Selain menyehatkan, bersepeda juga ramah lingkungan
Aksi lain seperti dikutip Media Indonesia bahwa di Bali bersama Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali, LIPI, dan PT HM Sampoerna akan mengadakan aksi menanam 4500 pohon pada hari ini. Aksi tersebut dipusatkan di Pantai Gianyar.
Mahasiswa Amerika beraksi dengan merayakan wisuda menggunakan toga yang berbahan dasar botol plastik yang diolah menjadi kain. Selengkapnya bisa dibaca pada posting sebelumnya tentangWisuda Peduli Lingkungan.
Event lain yaitu Indonesia tuan rumah seminar internasional tentang pendidikan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati (International Seminar on Environment Education and Biodiversty) berpusat di Pusdiklatnas Cibubur Jakarta dan diikuti 12 negara. Di Undip akan ada aksi menanam 5.000 tanaman magrove, dan masih banyak lagi. Yang terpenting jangan hanya mengangap ini sebagai seremonial belaka.
Kita bisa memperingatinya dengan hal-hal yang kecil. Sebagai contohnya bersedia tidak merokok di tempat umum, atau mungkin demi kesehatan sendiri mulai mengurangi konsumsi merokok. Membiasakan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan sepeda untuk jarak dekat, menghemat penggunaan listrik, air dan hal-hal kecil lainnya.
Jangan sampai ini hanya terjadi sekali dalam setahun semata. Semoga Hari Lingkungan Hidup Dunia ini lebih menyadarkan kita tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup untuk anak cucu kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar