Selasa, 24 September 2013

Menanam Lidah Buaya

Bagi pencinta lidah buaya, menanam lidah buaya tidaklah sulit. Apalagi didukung dengan ketahanan hidup lidah buaya yang boleh dibilang "sulit mati". Bahkan pada kondisi yang sedikit "ekstrim", lidah buaya buaya bisa bertahan hidup. Dan mudah pemeliharaannya.

Lidah buaya dikenal memiliki banyak manfaat, seperti menyuburkan rambut, sehingga menjadi bahan dasar pada industri shampoo. Lidah buaya juga bisa diolah menjadi bahan makanan atau jajanan, seperti jelly, permen. Pada skala industri rumah tangga, mereka juga mengolah lidah buaya menjadi sari lidah buaya. Manfaat lain lidah buaya bisa digunakan untuk menyembuhkan rasa gatal, dengan mengoleskan bagian jellynya ke bagian kulit yang gatal.

Dari sederet manfaat tadi, maka lidah buaya "pantas", menjadi bagian dari "apotik hidup" di pekarangan rumah anda. Selain mudah ditanam, tidak gampang mati dan tidak memerlukan lahan yang luas. Pada pot kecilpun lidah buaya bisa hidup.

Berikut cara menanam lidah buaya di pekarangan rumah:

Cari bibit yang terbaik.
Lidah buaya banyak jenisnya, yang terbaik adalah jenis Aloe barbandensis. Karena memiliki "lidah" atau "daun" yang besar, sehingga memberi hasil yang maksimal. Juga jenis ini tahan terhadap penyakit. Cara pembibitannya, dengan mengambil anakan yang mulai tumbuh. Congkel anakan lidah buaya, jangan sampai akarnya putus. Kemudian taruh dalam polibag, atau langsung tanam di pot atau pekarangan.

Siapkan lahan tanam.
Meskipun lidah buaya mudah tumbuh di hampir berbagai tipe tanah. Tapi lidah buaya akan tumbuh subur jika berada di tanah yang sudah diolah. Tergantung seberapa banyak anda membutuhkan lahan, olah tanah, kemudian gemburkan dan campur dengan kompos. Usahakan memiliki jarak tanam yang cukup untuk tumbuh, karena lidah buaya jika mencapai ukuran dewasa, akan memiliki cabang dan anakan yang banyak, sehingga membutuhkan lahan yang cukup, agar daunnya tidak mudah patah.

Tanam lidah buaya.
Siapkan lubang tanam sekitar 10-15 cm, tergantung besarnya bibit. Kemudian tutup dengan tanah yang sudah diolah dengan kompos tadi.

Pemeliharaan dengan kompos dan air.
Meskipun lidah buaya tidak terlalu memerlukan air dan dapat bertahan hidup. Biasanya di musim kemarau terjadi penguapan yang ekstrim. Kulit lidah buaya menjadi kekuningan jika kekurangan air, meskipun masih dalam kondisi hidup. Setelah 3-4 minggu tambahkan kompos pada media tanam lidah buaya, agar tumbuhnya semakin subur.

Masa panen
Anda bisa memanen saat sudah mencapai usia dewasa, ini tergantung jenis lidah buaya. Ambil daun yang paling besar, segera olah karena daun lidah buaya mudah layu atau bungkus daun lidah buaya jika memerlukan waktu untuk pengolahannya.

Anda bisa melakukan peremajaan saat lidah buaya sudah mulai tua, atau setelah melalui beberapa tahap pemanenan. Dan akhirnya anda bisa menggunakan lidah buaya ini untuk menyuburkan rambut anda.

Minggu, 26 Agustus 2012

MAKALAH PENGAWETAN MAKANAN MODERN DENGAN METODE PENGALENGAN


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai kebutuhan dasar manusia makanan yang kita konsumsi hendaknya bersih dan memiliki kandungan gizi yang lengkap. Perkembangan industri pangan yang memberikan perubahan baik secara kualitatif atau kuantitatif pada makanan menyebabkan perkembangan bahan makanan maju pesat, baik itu untuk pengawet, perasa, tekstur/warna dari makanan. Konsumen membutuhkan makanan yang segar, murah dan mudah disajikan sebagai tuntutan zaman yang makin praktis. Tuntutan kepentingan ekonomi dan semakin kompleksnya permasalahan pangan diikuti dengan pertumbuhan bahan-bahan kimia sebagai pengawet. Menurut hasil penelitian terdapat 2.500 variasi kimia. Bahan-bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas bahan makanan, penambahan bahan tambahan tersebut dapat memperpanjang waktu kadaluarsa bahan pangan, meningkatkan aroma dan penampilan bahan pangan. Dengan pengawetan, makanan bisa disimpan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan dan sangat menguntungkan produsen. Pengalengan adalah cara pengolahan makanan untuk memperluas kehidupan rak. Idenya adalah untuk membuat makanan yang tersedia dan bisa dimakan lama setelah waktu pemrosesan. Meskipun makanan kalengan sering diasumsikan rendah nilai gizi (akibat proses pemanasan), beberapa kaleng makanan yang bergizi unggul-dalam beberapa cara-bentuk alami mereka. Sebagai contoh, tomat kalengan memiliki yang lebih tinggi tersedia lycopene konten. Salah satu cara unutuk mengawetkan makanan adalah dengan metode pengawetan (Canning).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengawetan makanan dengan metode pengalengan?
2. Bagaimana mekanisme pengawetan makanan dengan metode pengalengan?
3. Apa keuntungan dan kerugian pengawetan makanan dengan metode pengalengan?
BAB II KAJIAN TEORI
Pengawetan makanan
Pengawetan makanan adalah proses perawatan dan penanganan makanan untuk menghentikan atau memperlambat sangat busuk (penurunan kualitas, sifat dapat dimakan atau nilai gizi) yang disebabkan atau dipercepat oleh mikro-organisme. Beberapa metode Namun, menggunakan jinak bakteri, ragi atau jamur untuk menambahkan sifat-sifat khusus dan untuk mengawetkan makanan (misalnya, keju, anggur). Mempertahankan atau menciptakan gizi nilai, tekstur dan cita rasa penting dalam melestarikan nilai sebagai makanan. Ini tergantung budaya, seperti yang memenuhi syarat sebagai makanan yang cocok untuk manusia dalam satu kebudayaan mungkin tidak memenuhi syarat dalam budaya lain. Pelestarian biasanya melibatkan mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikro-organisme, serta perlambatan yang oksidasi dari lemak yang menyebabkan ketengikan. Hal ini juga mencakup proses untuk menghambat penuaan dan perubahan warna alam yang dapat terjadi selama persiapan makanan seperti cokelat enzimatik reaksi di apel yang menyebabkan gosong ketika apel dipotong. Beberapa metode pengawetan memerlukan makanan yang akan disegel setelah perawatan untuk mencegah kontaminasi ulang dengan mikroba; orang lain, seperti pengeringan, memungkinkan makanan untuk disimpan tanpa ada penahanan khusus untuk waktu yang lama. Metode umum menerapkan proses-proses ini meliputi pengeringan, pengeringan semprot, beku pengeringan, pembekuan, vakum-pengepakan, pengalengan, pengawetan dalam sirup, gula kristalisasi, makanan iradiasi, dan menambahkan pengawet atau inert gas seperti karbon dioksida. Metode lain yang tidak hanya membantu untuk mengawetkan makanan, tetapi juga menambah rasa, meliputi pengasaman, penggaraman, merokok, melestarikan dalam sirup atau alkohol, gula kristalisasi dan menyembuhkan. (http/www.wikipedia.org/pengawetan makanan)
Pengalengan makanan
Pengalengan merupakan perlakuan pengawetan makanan, penyegelan dalam kaleng atau botol steril, dan didihkan pada wadah untuk membunuh atau melemahkan bakteri yang tersisa sebagai bentuk sterilisasi. (Nicolas Appert)
BAB IV PEMBAHASAN
Pengalengan makanan (Canning)
Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dalam stoples. Karena adanya bahaya botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dalam panas dan tekanan tinggi. Makanan yang harus dikalengkan termasuk produk sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan asam seperti buah, sayur asin, atau makanan lain yang ditambahi asam.
Mekanisme pengalengan makanan
• Penanganan Bahan Kemasan
Standar pengalengan makanan secara komersial sangat tinggi. Namun apabila terjadi kecerobohan serta kesalahan dalam penanganan kaleng/kemasan selama pengolahan atau penyimpanan, maka akan menyebabkan kebocoran baik yang terjadi selama pemanasan atau sesudahnya.
• Penanganan Kaleng Kosong
Penanganan kemasan kaleng sebelum pengolahan meliputi penanganan kaleng kosong. Penanganan kaleng yang kasar dapat menyebabkan kebocoran kaleng. Kesempurnaan bentuk kaleng perlu mendapat perhatian, karena tonjolan bagian permukaan/mulut kaleng yang berhubungan dengan tutup dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan proses penutupan dan dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran.
• Penanganan Selama Penutupan Kaleng (double seam)
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hal penanganan kaleng adalah bahwa selalu ada kemungkinan bakteri akan masuk kembali dan mencemari produk yang telah disterilisasi. Oleh karena itu integritas sambungan dan penutupan kaleng (double seam) merupakan faktor penting.
• Penanganan Selama Proses Termal
Pemeriksaan alat pengangkutan kaleng menuju retort harus diperiksa secara periodik untuk meyakinkan kelancaran proses dan tidak merusakkan kemasan kaleng.
• Penanganan Selama Pendinginan/Cooling
Prosedur pendinginan perlu dibakukan, terutama untuk mengontrol perubahan/perbedaan tekanan yang terjadi karena proses pendinginan yang terlalu tiba-tiba.
• Penanganan Kaleng Setelah Pendinginan
Setelah pendinginan, kaleng dalam keranjang retort dikeluarkan dari retort. Pada tahap selanjutnya, kebersihan atau sanitasi peralatan yang kontak dengan kemasan kaleng menjadi sangat penting.
Keuntungan dan kerugian metode pengalengan
Keuntungan:
• Dapat memformulasi dan mengalengkan berbagai jenis makanan
• Mutunya baik dan stabil ( tetap ) baik pada skala besar dan kecil
• Kemasan kaleng melindungi isi dari segala bentuk benturan fisik sehingga bentuk isi tetap utuh
• Daya awet makanan menjadi lebih lama
• Dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja (cocok untuk makanan siap saji)
Kerugian:
• Hydrogen Swell : Hydrogen swell terjadi karena adanya tekanan gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara asam pada makanan dengan logam pada kaleng kemasan.
• Interaksi antara bahan dasar kaleng dengan makanan. Kerusakan makanan kaleng akibat interaksi antara logam pembuat kaleng dengan makanan kehilangan zat gizi yang menyebabkan tercampurnya zat tersebut dengan makanan
• Kerusakan biologis
• Botulisme (kontaminasi oleh spora C. botulinum)
BAB V PENUTUP
Kesimpulan:
Pengalengan makanan
Pengalengan merupakan perlakuan pengawetan makanan, penyegelan dalam kaleng atau botol steril, dan didihkan pada wadah untuk membunuh atau melemahkan bakteri yang tersisa sebagai bentuk sterilisasi.
Mekanisme pengalengan makanan
• Penanganan Bahan Kemasan
• Penanganan Kaleng Kosong
• Penanganan Selama Penutupan Kaleng (double seam)
• Penanganan Selama Proses Termal
• Penanganan Selama Pendinginan/Cooling
• Penanganan Kaleng Setelah Pendinginan
Keuntungan dan kerugian metode pengalengan
Keuntungan:
• Dapat memformulasi dan mengalengkan berbagai jenis makanan
• Mutunya baik dan stabil ( tetap ) baik pada skala besar dan kecil
• Kemasan kaleng melindungi isi dari segala bentuk benturan fisik sehingga bentuk isi tetap utuh
• Daya awet makanan menjadi lebih lama
• Dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja (cocok untuk makanan siap saji)
• Higienis
Kerugian:
• Hydrogen Swell
• Interaksi antara bahan dasar kaleng dengan makanan. Kerusakan makanan kaleng akibat interaksi antara logam pembuat kaleng dengan makanan
• kehilangan zat gizi
• Kerusakan biologis
• Botulisme (kontaminasi oleh spora C. botulinum)
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
Jawetz E. Adelberg EA and Melniek J. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Terjemahan Enugroho E & Maulana RF. Edisi ke-20. Jakarta: EGC
http://www.pom.go.id. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. [Serial online]
http://www.extension.umn.edu/distribution/nutrition/DJ1097.html
Http://www.extension.umn.edu/distribution/nutrition/DJ1097.html
http/www.wikipedia.org/pengalengan makanan

Senin, 12 Maret 2012

Asal Usul Danau Lipan

Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.


Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.


Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.


Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.


Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.


Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, “Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing.”


Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.


Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih.


Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.


Putri pun segera makan sirih seraya berucap, “Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya.” Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.


Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.


Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.

Selasa, 06 Maret 2012

Pariwisata

Sintang-KOTA, (kalimantan-news) - Kalimantan tidak hanya dimiliki oleh negara Indonesia, namun berbagi tempat dengan Malaysia dan Brunai Darussalam. Tentu saja bila dikaitkan dengan potensi dan sumber daya pariwisatanya, sedikit banyak memiliki kemiripan.


Kemiripan yang berbasis latar kebudayaan Melayu dan kondisi geografis yang tidak jauh berbeda tentu saja akan mengesankan para turis dunia dalam melihat pariwisata di Kalimantan sebagai sebuah kesamaan.

Hal inilah yang dimanfaatkan secara cerdik oleh Badan Pariwisata Malaysia dengan mencanangkan slogan secara agresif, “Truly Asia” itu di Malaysia-Borneo, jauh-jauh hari.

Akibatnya cukup fatal, “agresi” promosi melalui media elektronik internasional seperti TV CNN, BBC dan website atau search engine terutama Yahoo dan MSN (Antara News, 2008) yang gencar dengan mempertontonkan bahwa orang Dayak dan satwa endemik Orangutan adanya hanya di negara mereka, mengakibatkan tertutupnya peluang branding bagi ke-4 propinsi di Kalimantan secara efektif.

Pariwisata sebagai sebuah industri strategis dan terbesar abad 21 (WTO, 2008), ptidak lagi dikelola dengan cara konvensional serta sebatas wilayah administrasi propinsi belaka. Upaya pengembangan berbasis borderless tourism (pariwisata tanpa batas wilayah) menjadi acuan penting bagaimana mengelola potensi pariwisata menjadi efektif dan efisien.

Lagi-lagi dalam hal ini, Kalimantan kalah cepat dan belum tanggap dengan upaya Malaysia yang telah meluncurkan Gawai Dayak secara besar-besaran berskala nasional di Serawak beberapa waktu lalu dan gaungnya jelas jauh lebih kuat mengukuhkan kebudayaan dan pariwisata mereka.

Oleh karenanya, tentu sangat tidak lucu bila pembangunan pariwisata yang dilakukan oleh ke-4 propinsi NKRI di Kalimantan saat ini masih dilakukan secara terpisah. Bahkan masih dalam situasi berkompetisi secara linier internal.

Aktivasikan Program Visit Kalimantan

Apa itu Visit Kalimantan? Tentu saja yang sering didengar adalah tema Visit Indonesia Year (VIY) yang selalu dicanangkan secara nasional setiap tahunnya. Suatu program rutin pemerintah pusat dalam upaya menggalang solidaritas daerah untuk mempromosikan secara intens daya tarik wisata lokal dan memikat dunia internasional.

Menggabungkan keberagaman daya tarik wisata yang ada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan & Kalimantan Barat sebagai satu kesatuan pariwisata menjadi ide sederhana akan Visit Kalimantan.

Setiap tahun, ke empat propinsi menyelenggarakan secara berkala event Festival Tahunan. Bila di Kalimantan Tengah diselenggarakan Festival Isen Mulang yang diselenggarakan bertepatan dengan HUT Kalteng bulan Mei tiap tahun, begitu pula di Kalimantan Selatan dengan Festival Pasar Terapung, setiap bulan Juli.

Di Kalimantan Barat selalu diselenggrakan Festival Cap Go Meh setiap bulan Februari, dan Festival Erau di Kalimantan Timur yang diselenggarakan setiap bulan Juli-Agustus.

Ke-4 event besar tersebut tentu saja mengangkat potensi daerah masing-masing, untuk diperkenalkan secara luas ke tingkat nasional. Namun sayang, masih dipromosikan dan dikelola secara terpisah. Sehingga terkesan berjalan masing-masing. Disinilah perlunya kemitraan yang berbasis smart partnership, menggalang solidaritas bersama memajukan pariwisata Kalimantan.

Tentu saja ada kerumitan dalam pengelolaan sebuah event besar dan program promosinya. Namun hal tersebut tentu saja tidak sebanding dengan dampak positif yang diperoleh, bila ke-4 propinsi urun berkolaborasi.

Citra positif yang tercipta hingga level skala internasional, branding yang mampu mengukuhkan bahwa Kalimantan-Indonesia lah pusat Melayu dan akulturasi budaya Dayak yang kaya, kemampuan merangsang rencana liburan para wisatawan agar tinggal lebih lama, hingga terbuka luasnya peluang kerja dan kesempatan kerja bagi masyarakat dalam pemanfaatan sektor ekonomi pariwisata melalui event yang terintegrasi.

Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata (community development)

Peran penting pariwisata dalam meretas manfaat ekonomi selanjutnya akan merangsang berbagai bentuk partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat, maka semakin besar pula dukungan, penerimaan dan toleransi masyarakat terhadap keberlanjutan pembangunan pariwisata.

Pariwisata merupakan sebuah community industry, sehingga keberlanjutan pembangunan pariwisata sangat tergantung dan ditentukan oleh dukungan dan penerimaan masyarakat terhadap pariwisata. Penerimaan dan dukungan akan terbentuk bila pariwisata lebih sensitif dan responsif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat lokal.

Seringkali penyebab munculnya permasalahan dalam pembangunan pariwisata karena terabaikannya kebutuhan masyarakat lokal, sehingga masyarakat cenderung untuk membenarkan berbagai cara dalam memenuhi kebutuhannya, meskipun kontra produktif dengan keberlanjutan pembangunan pariwisata. Kecenderungan tersebut tentunya jika tidak dini diantisipasi, dapat menciptakan konflik kepentingan di antara masyarakat lokal, pelaku industri pariwisata dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan pembangunan pariwisata.

Visit Kalimantan di Fase Indonesia Kreatif

Melalui tularan Virus K (virus kreatif) yang menjadi tema Indonesia Kreatif oleh pemerintah pusat 7 Agustus 2009 lalu, Kalimantan tentu diharapkan akan mencapai fase aktivasi Ekonomi Kreatif berbasis masyarakat lokal.

Implementasi momentum tahun kreatif dengan Visit Kalimantan akan mewujud dan melibatkan perayaan atraksi wisata berbasis budaya lokal seperti tari-tarian daerah kontemporer, eksibisi potensi kuliner, kerajinan dan cinderamata asli daerah, pameran galeri desain produk lokal, karnaval/pawai budaya, media elektronik dan cetak, hingga pasar rakyat.

Melalui kreativitas yang dibalut pemanfaatan teknologi informasi terkini, tentu saja akan mempermudah banyak hal. Aspek keterjangakauan penyebaran berita semakin meluas, pengemasan (packaging) dari gabungan ke-4 event terbesar tersebut secara apik dan inovatif, akan mampu membuka sekat-sekat ego sektoral yang selama ini ditengarai masih berlangsung, bahkan termasuk mengirit ongkos publikasi secara signifikan.

Lebih dari itu, kungkungan dari rendahnya kualitas daya dukung infrastruktur dan pelayanan, tidak menjadi halangan berarti, bila kesatuan ini diimplementasikan dan dapat dijembatani oleh Badan Pariwisata Kalimantan (Kalimantan Tourism Board (KTB).

UU Kepariwisataan No.10 tahun 2009 secara jelas sangat mendukung dibentuknya badan-badan pariwisata di tingkat daerah dalam upaya mempercepat pembangunan pariwisata di tiap daerah Indonesia. Untuk penjelasan detil ide badan ini, Silahkan lihat di www.BorneoTourismWatch.wordpress.com atau opini yang sebelumnya dimuat di Harian Kalteng Pos edisi 15-16 Juni 2009.

Tentu saja Kalimantan Mampu!

Lingkungan Hidup

Hutan-hutan kecil sangat dibutuhkan untuk menjaga ekosistem yang makin punah. Apalagi untuk daerah jogja bagian utara yang alamnya rusak parah diterpa bencana meletusnya gunung Merapi. Pohon-pohon di hutan lereng gunung merapi bisa dipastikan lebih dari 80% terbakar oleh tumpahan lahar dan abu panas Merapi. Banyak hewan-hewan liar juga ikut menjadi korban. Yang tersisa adalah lautan pasir Merapi yang meratakan daerah sekitarnya.

Yang menjadi percontohan saat ini adalah pemerintah China yang telah berhasil meningkatkan laju pertambahannya hutannya sebanyak 2,2 % pertahun. Sedangkan kalau dibandingkan di Indonesia justru sebaliknya malah terjadi peningkatan kehancuran hutan sejumlah 2 % pertahunnya. Dan saat ini penerima Adipura untuk kota-kota di Indonesia makin berkurang saja.

Seperti yang ditulis oleh mas Alamendah dalam 
blognya terdapat beberapa aksi peduli lingkungan salah satunya Sejuta Sepeda Sejuta Pohon di 100 Kota. Sepeda memang saat ini mulai ngetrend lagi harus didukung penuh oleh pemerintah dan seluruh warganya untuk membudayakan bersepeda. Pemerintah harus berupaya menyediakan lahan hijau untuk ajang bersepeda dan berolahraga warganya. Selain menyehatkan, bersepeda juga ramah lingkungan

Aksi lain seperti dikutip 
Media Indonesia bahwa di Bali bersama Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali, LIPI, dan PT HM Sampoerna akan mengadakan aksi menanam 4500 pohon pada hari ini. Aksi tersebut dipusatkan di Pantai Gianyar.

Mahasiswa Amerika beraksi dengan merayakan wisuda menggunakan toga yang berbahan dasar botol plastik yang diolah menjadi kain. Selengkapnya bisa dibaca pada posting sebelumnya tentang
Wisuda Peduli Lingkungan.
Event lain yaitu Indonesia tuan rumah seminar internasional tentang pendidikan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati (International Seminar on Environment Education and Biodiversty) berpusat di Pusdiklatnas Cibubur Jakarta dan diikuti 12 negara. Di Undip akan ada aksi menanam 5.000 tanaman magrove, dan masih banyak lagi. Yang terpenting jangan hanya mengangap ini sebagai seremonial belaka.

Kita bisa memperingatinya dengan hal-hal yang kecil. Sebagai contohnya bersedia tidak merokok di tempat umum, atau mungkin demi kesehatan sendiri mulai mengurangi konsumsi merokok. Membiasakan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan sepeda untuk jarak dekat, menghemat penggunaan listrik, air dan hal-hal kecil lainnya.

Jangan sampai ini hanya terjadi sekali dalam setahun semata. Semoga Hari Lingkungan Hidup Dunia ini lebih menyadarkan kita tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup untuk anak cucu kita.

Rabu, 25 Januari 2012

Laporan Kegiatan Layanan Orientasi Karier dan Kunjungan Tempat-Tempat Sosial


Sabtu,21 Januari 2012
Pagi hari pukul 06:00 kami berangkat dari Sangatta menuju Samarinda.

Sekitar pukul 10.00 kami tiba di Samarinda dan langsung menuju SLTP-LB Ruhui Rahayu, tepatnya di jalan Pelita.
Sesampainya, kami langsung disambut oleh guru-gurunya. Kami di persilahkan untuk masuk ke setiap kelas mengamati kegiatan apa saja yang dikerjaan anak-anak di sana. Kami pun diperkenankan untuk berkomunikasi bahkan berkenalan dengan setiap anak
Beberapa kelas yang kami datangi, yaitu :
1.    Kelas 4 SD dengan jumlah murid 10 orang
2.    Kelas 3 SD dengan jumlah murid 5 orang
3.    Kelas 2 dan 3 SMP dalam satu ruangan dengan jumlah murid 8 orang.
Di kelas ini ada beberapa anak yang jago dalam beberapa bidang olahraga. Yaitu Renang dan Bulu Tangkis. Mereka pun berhasil mendapatkan satu buah piala emas dan dua buah piala perak.
4.    Kelas 2 SD dengan jumlah murid 3 orang
5.    Kelas 1 SMP dengan jumlah murid 8 orang
6.    Kelas 1,2 dan 3 SMA dengan jumlah murid 10 orang
7.    Kelas 1 dan 2 SMP dengan jumlah murid 6 orang
Di kelas ini saya sempat berkenalan dengan beberapa orang anak, di antaranya Ainun, Aldo, dan Ihwanitaqwa.
8.    Kelas 4 SD dengan jumlah murid 2 orang
9.    Kelas 3 SD dengan jumlah murid 5 orang
Lalu, kami mendatangi kelas musik tempat anak-anak penyandang tunanetra bermain musik. Di kelas tersebut terdapat 4 orang anak, di antaranya ada yang bermain drum, gitar, bass, dan keyboard.  Dan mereka semua dapat bernyanyi dengan merdunya.
Di kelas yang lainnya, anak penyandang tunanetra yang lainnya bernama Rike murid kelas 1 SMP. Saat itu dia sedang menggunakan mesin Brail untuk membuat sebuah karya. Dia membuat sebuah puisi indah yang berjudul “Ibu”.
Dan tiba waktunya untuk kami meninggalkan sekolah tersebut.
Di sini, kami  pun bisa lebih bersyukur atas apa yang kita miliki serta dapat melihat potensi apa saja yang mereka miliki. Mereka memang mempunyai kekurangan di bawah kita. Tetapi tidak mustahil juga mereka mempunyai kelebihan di atas kita.
Tepatnya pukul 12:00 siang kami meluncur ke Mesjid untuk Sholat Dzuhur, beristirahat sejenak, dan tidak lupa juga makan siang bersama.
Tidak terasa beberapa waktu berlalu, kami lanjutkan perjalanan menuju Panti Jompo.
Di sini kami dipersilahkan untuk mendatangi setiap wisma dengan syarat tidak mengganggu kakek dan nenek yang tinggal. Di temani oleh seorang pengurus dan kami di bagi atas beberapa kelompok agar tidak terlalu ramai.
Wisma pertama, kami di sambut oleh beberapa kakek yang ramah-ramah. Setelah bersalaman, salah satu dari kakek tersebut sempat bercerita sedikit tentang pengalaman hidupnya. Lanjut ke wisma selanjutnya dan lainnya, kami di sambut dengan tidak kalah ramahnya.
Sungguh sangat mengharukan ketika mendengar penggalan kisah hidup mereka.
Dan dari sini pun, dapat di ambil pelajaran untuk memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya sebelum masa tua dating.

Singkat cerita, tepatnya pukul 03:00 sore. Kami meninggalkan panti jompo dan langsung check in hotel di Hotel Lambung.
Beristirahat sekitar 2 jam lebih dan sholat Ashar, pukul 05:30 sore kami meluncur ke Islamic Center. Sempat mengambil beberapa foto dan sholat Maghrib berjamaah.
Lanjut pada pukul 07:00 malam, kami berangkat untuk makan malam di rumah makan Pasundan. Dan di lanjutkan ke Mall Lembuswana untuk bershoping ria J. Tetapi, waktu yang sangat singkat dan bekal uang yang sedikit tidak berhasil memberi kepuasan untuk saya.
Karena sudah larut malam, kami pun balik ke hotel untuk mengumpulkan energi untuk esok hari.

Minggu,22 januari 2012
Pukul 05:00 pagi, dengan kondisi yang masih mengantuk saya bangun. Menunggu sejenak antrian mandi hehe. Lalu, saya dan teman-teman yang lain sholat Subuh berjamaah.
Setelah semua siap, kami sempat pergi ke pasar Inpres untuk membeli jajanan pengganjal perut pagi hari.
Ketika balik ke hotel, sarapan kami belum datang. Dan kami pun memutuskan untuk menunggu di kamar masing-masing.
Tidak lama untuk menghabiskan sarapan kami masing-masing. Dan akhirnya tiba waktunya untuk check out hotel dan pulang ke Sangatta.
Tetapi, sebelumnya kami sempat mengunjungi Desa Pampangan.
Di sana kami sempat bertanya-tanya tentang kebudayaan suku Dayak.
Beberapa macam tari Dayak yaitu : Nyamelesagai;tarian selamat datang, anyam tali, pangpaga, enggang terbang, hudoq oban, leleng;tarian perpisahan dll.
Pasti semua pernah mendengar nenek-nenek suku Dayak yang mempunyai telinga yang panjang bukan? Panggilan untuk mereka itu sebenarnya adalah Oda Oban.
Baju adat mereka di sebut dengan Sape Kenya. Di temani dengan atribut yang lainnya. Misalnya Kirip;bulu enggang yang biasa di pakai untuk menemani tarian adat dan Kapung;Topi.
Di sini juga ada beberapa orang yang menjualkan souvenir berupa gelang, kalung, baju, peci, dll yang bernafaskan suku Dayak.

Karna mengejar waktu untuk tidak tiba di Sangatta pada malam hari, kami pun melanjutkan perjalanan ke Mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat Dzuhur dan makan siang bersama.
Setelah selesai, kami melanjutkan untuk bergegas pulang.
Dan tetapi, sebelum balik Sangatta, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sangkima. Tepatnya di rumah Bapak Setiono. Di sana kami di jamu dengan buah rambutan yang merah-merah. Slurp.
Setelah berpamitan, dan akhirnya kami menuju Sangatta kota Tercinta.